بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّØْÙ…َÙ†ِ الرَّØِÙŠْÙ…ِ
اللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙ‰ Ù…ُØَÙ…َّدٍ
Selesi PPPK 2023 mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, yaitu adanya Situational Judgment Test (SJT) yang tentunya membuat banyak guru bertanya-tanya.
Baiklah, admin berusaha menjelaskan, dan jika salah mohon dikoreksi
A. Mengenal SJT
Situational Judgment Test (SJT) adalah salah satu jenis tes psikometrik yang digunakan dalam berbagai konteks, terutama dalam proses seleksi sumber daya manusia dan penilaian karyawan. Tujuan utama SJT adalah untuk mengukur kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan yang tepat dalam situasi-situasi kerja yang realistis. SJT sering digunakan untuk mengukur kompetensi, keterampilan, dan karakteristik kepribadian yang relevan dengan pekerjaan tertentu.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu Anda ketahui tentang Situational Judgment Test:
Format Pertanyaan: SJT terdiri dari serangkaian situasi kerja yang dihadapi oleh individu dalam pekerjaan tertentu. Untuk setiap situasi, peserta diminta untuk memilih tindakan atau respons yang dianggap paling tepat atau efektif dalam mengatasi situasi tersebut. Biasanya, peserta diberikan pilihan berupa skala penilaian (misalnya, dari sangat tidak efektif hingga sangat efektif) atau daftar tindakan yang harus mereka urutkan sesuai dengan prioritas.
Realisme: Situasi dalam SJT biasanya didesain agar realistis dan relevan dengan pekerjaan yang sedang dinilai. Ini berarti bahwa peserta dihadapkan pada masalah yang mungkin mereka temui dalam pekerjaan sehari-hari.
Penilaian Kompetensi: SJT digunakan untuk mengukur berbagai kompetensi yang penting untuk sukses dalam pekerjaan tertentu. Ini bisa mencakup keterampilan interpersonal, kemampuan berkomunikasi, pemecahan masalah, etika kerja, kepemimpinan, ketahanan terhadap tekanan, dan banyak lagi. Setiap SJT dapat dirancang untuk menilai kompetensi-kompetensi yang spesifik untuk pekerjaan tertentu.
Keuntungan: Keuntungan utama SJT adalah kemampuannya untuk mengukur aspek-aspek penting dari kinerja dalam situasi nyata, tanpa risiko kerugian yang sebenarnya. SJT juga dapat membantu mengidentifikasi calon yang memiliki karakteristik kepribadian dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Validitas dan Reliabilitas: SJT yang baik harus memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi, yang berarti bahwa tes tersebut dapat dengan konsisten mengukur apa yang dimaksudkan dan memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja sebenarnya di tempat kerja.
Konteks Penggunaan: SJT dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti seleksi karyawan baru, promosi internal, pengembangan karyawan, dan penilaian kinerja. Mereka juga sering digunakan dalam industri seperti sumber daya manusia, manajemen, kedokteran, dan sektor publik.
Pelatihan dan Umpan Balik: Hasil SJT dapat digunakan untuk memberikan umpan balik kepada peserta, yang dapat membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam mengatasi situasi kerja tertentu. Ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan rencana pengembangan keterampilan.
Dalam rangka merancang dan mengimplementasikan SJT yang efektif, penting untuk mempertimbangkan tujuan pengujian, kompetensi yang ingin diukur, serta memastikan bahwa situasi yang dipresentasikan dalam tes sesuai dengan konteks pekerjaan yang sesungguhnya. SJT adalah alat yang berharga dalam proses pengambilan keputusan terkait sumber daya manusia dan dapat membantu organisasi mengidentifikasi individu yang paling cocok dengan pekerjaan tertentu.
B. Contoh SJT untuk Guru
Soal 1:
Situasi: Anda adalah seorang guru di kelas 3 SD. Salah satu siswa, Ahmad, sering terlambat datang ke sekolah. Hari ini, Ahmad datang terlambat lagi dan Anda harus memberinya sanksi. Apa yang akan Anda lakukan?
A. Menghukum Ahmad dengan memberinya tugas tambahan.
B. Mendekati Ahmad secara pribadi dan mencari tahu alasan keterlambatannya.
C. Menghukum Ahmad dengan mengurangi nilai partisipasinya.
D. Membuat Ahmad berdiri di depan kelas sebagai contoh.
Pembahasan Soal 1:
Jawaban yang paling tepat adalah B. Sebagai seorang guru, penting untuk memahami alasan di balik perilaku siswa. Dengan mendekati Ahmad secara pribadi, Anda dapat menentukan apakah ada masalah yang mempengaruhi keterlambatannya dan memberikan bantuan atau sanksi yang sesuai.
Soal 2:
Situasi: Saat Anda mengajar di kelas, seorang siswa, Rina, terus-menerus mengganggu teman-temannya. Bagaimana Anda akan menangani situasi ini?
A. Memperingatkan Rina secara pribadi dan memberinya kesempatan untuk memperbaiki perilakunya.
B. Menghukum Rina dengan mengirimnya ke kantor kepala sekolah.
C. Mengabaikan perilaku Rina agar tidak memperkeruh situasi.
D. Mengkritik Rina di depan kelas sebagai contoh bagi siswa lain.
Pembahasan Soal 2:
Jawaban yang paling tepat adalah A. Memberikan peringatan pribadi kepada Rina adalah langkah awal yang baik untuk mengatasi perilaku yang mengganggu. Ini memberi kesempatan kepada Rina untuk memperbaiki dirinya tanpa menghukumnya secara keras.
Ingin mendapatkan mendapatkan SJT lebih banyak?
Ikuti Bimbingan PPPK 2024 klik 👇
🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀